Rabu, 21 Februari 2018

GENSET ( Generating Set )

Genset adalah Generating Set, merupakan sumber listrik cadangan yang berfungsi sebagai sumber daya listrik pengganti apabila listrik utama/ PLN mati. Mengingat kondisi saat ini sering terjadi listrik padam yang berakibat berhentinya aktifitas peralatan yang menggunakan daya listrik. Karena genset sebagai pengganti listrik PLN yang padam, seyogyanya genset harus dalam keadaan baik/ siap pakai. Adapun genset yang baik/ siap pakai harus terpenuhi kondisinya dalam keadaan hidup, seperti: frekuensi, tegangan, catu daya, charger pengisian. Untuk itu harus sesering mungkin dilakukan pengecekan. Hubungan dari kondisi tersebut diatas adalah :
- Frekuensi harus diposisi range: 50Hz s/d 55 Hz, karena apabila keluar dari range tersebut, akan merusak peralatan yang menggunakan arus listrik.
- Tegangan harus pada posisi; 220V/1phase atau 380V/3 phase ( phase RST harus seimbang ), karena apabila lebih rendah, peralatan listrik tidak berfungsi optimal, apabila tegangan lebih tinggi, peralatan listrik akan rusak/ terbakar.
- Catu daya/ Accu harus ready pada posisi ampere dan tegangan normal (mampu untuk start engine genset).
- Charger Pengisian harus berfungsi dengan baik, sehingga pada saat genset hidup, proses pengisian ke Accu harus memenuhi syarat/ normal.

Kurang normalnya fungsi-fungsi bagian dari genset tersebut diatas adalah akibat dari komponen2 dari unit genset yang memerlukan perawatan/ penggantian suku cadang, seperti: Nozlle , Bush Pump, Filter Solar, Filter Oli, AVR, dl
Kerusakan2 secara umum pada genset, yang memerlukan perawatan oleh teknisi ahli, seperti:
- Dinamo Stater tidak berfungsi atau bekerja lambat
- Mesin tidak hidup / mati dengan segera
- Mesin tidak berjalan dengan baik, pengapian kacau atau output tidak maksimal
- Asap hitam di exhaust
- Asap biru di exhaust
- Asap putih di exhaust
- Mesin berbunyi tidak normal
- Mesin macet
- Mesin panas
- Tekanan oli drop
- Lampu di panel genset tidak menyala ketika mesin dimatikan
- Lampu di panel genset menyala ketika mesin hidup
- Mesin hidup tapi arus tidak keluar
- Oli rembes/bocor di mesin
- Mesin tidak mau hidup

Macam-macam pekerjaan maintenance genset
Top Overhaul
Lingkup Pekerjaan :
1. Service dan penggantian parts di cylinder head
2. Penggantian nozzle
3. Penggantian filter solar dan filter oli
4. Pengecekan system kelistrikan
5. Pengecekan cooling system
6. Penggantian oli mesin

Semi Overhaul
Lingkup Pekerjaan :
1. Penggantian parts cyl head
2. Penggantian conrod bearing
3. Penggantian ring piston
4. Pengecekan kit set (liner dan piston)
5. Kalibrasi injection pump
6. Penggantian nozzle
7. Penggantian filter solar dan filter oli
8. Service radiator
9. Service turbo
10. Service water pump
11. Pembersihan filter udara
12. Check dinamo stater
13. Check dinamo charger
14. Wiring dan elektrikal
15. Penggantian oli mesin

General Overhaul
Lingkup Kerja :
1. Penggantian parts cyl head
2. Penggantian piston
3. Penggantian liner
4. Penggantian conrod bearing
5. Penggantian main bearing
6. Penggantian shaft seal depan dan belakang
7. Penggantian plunger dan delivery valve injection pump
8. Penggantian nozzle
9. Service turbo
10. Service cooling system
11. Penggantian semua filter
12. Service dinamo stater
13. Service dinamo charger
14. Check generator
15. Pengecetan genset
16. Wiring dan protect system
17. Pembersihan tangki bahan bakar
18. Penggantian oli mesin

PENGADAAN/MAINTENANCE/SERVICE
HUBUNGI: TEKINDO JOGJA
email : tekindojogja@gmail.com
0274-2923637 / 08112637963 / 081327456780

JASA PURIFIKASI / TREATMENT MINYAK TRAFO ON LINE SYSTEM

PEMELIHARAAN TRANSFORMER
Transformer adalah salah satu peralatan listrik yang dalam pengoperasiannya membutuhkan pemeliharaan lebih sedikit dibandingkan peralatan listrik lainnya. Seberapa besar tingkat pemeliharaannya tergantung pada besar kapasitas dari transformer tersebut, pemakain beban, penempatan instalasi dalam sistem, temperature ruangan, debu, kabut serta kondisi dari pengoperasian. Memperbaiki kerusakan transformer pada umumnya memerlukan biaya yang tinggi. Kerusakan itu juga akan menyebabkan terganggunya penyediaan tenaga listrik dengan segala akibat bagi pemakainya. Oleh karena itu perlu diusahakan untuk sedikit mungkin mengurangi terjadinya gangguan pada transformer. Faktor pertama yang penting adalah bahwa transformer yang dipesan untuk dipakai adalah sesuai dengan spesifikasi dan tujuan pemakaian yang tepat.


TUJUAN PEMELIHARAAN
Setelah transformer selesai dipasang dan telah dimanfaatkan maka sangatlah penting di lakukan pemeriksaan dan pemeliharaan secara berkala untuk mencegah terjadinya kerusakan / gangguan dengan konsekuensi pemadaman. Karena transformer pada dasarnya tidak memiliki bagian-bagian yang bergerak, kebanyakan orang beranggapan salah bahwa sebuah transformer tidak memerlukan pemeliharaan.


BEBERAPA BIDANG UTAMA PEMELIHARAAN
Frekuensi pemeriksaan dan pemeliharaan sebuah transformer pada umumnya tergantung pada besarnya daya dan pentingnya transformer itu dalam suatu sistim. Sebuah transformer dalam pengoperasiannya harus memerlukan biaya pemelihraan. Lagi pula sebuah transformer yang besar biasanya dilengkapi dengan peralatan yang pada gilirannya memerlukan pemeliharaan berkala.pemelihraan berkala menjamin sebuah transformer berada dalam kondisi yang baik

ANALISA KEGAGALAN MINYAK TRANSFORMATOR
Isolasi berfungsi untuk memisahkan bagian bagian yang mempunyai beda tegangan agar supaya diantara bagian bagian tersebut tidak terjadi lompatan listrik (flash-over) atau percikan (spark-over). Kegagalan isolasi pada peralatan tegangan tinggi yang terjadi pada saat peralatan sedang beroperasi bisa menyebabkan kerusakan alat sehingga kontinyuitas sistem menjadi terganggu. Dari beberapa kasus yang terjadi menunjukkan bahwa kegagalan isolasi ini berkaitan dengan adanya partial discharge. Partial discharge ini dapat terjadi pada material isolasi padat, material ioslasi cair dan juga material isolasi gas. Mekanisme kegagalan pada material isolasi padat meliputi kegagalan asasi (intrinsik), elektro mekanik, streamer, termal dan kegagalan erosi.

PEMERIKSAAN OLI TRANSFORMER
Pemeriksaan tegangan tembus oli transformer
Oli transformer berguna untuk mengisolasi tegangan antara winding dan core, body antara bagian-bagian yang bertegangan lainnya.( isolator ) dan Oli juga berfungsi untuk memindahkan panas yang ditimbulkan oleh core dan winding keperalatan pendingin ( pendingin ) Oli dalam tansformer lambat laun akan mengalami pencemaran sesuai dengan umur pakainya. Penyebabnya adalah, oli akan beroksidasi bila terjadi hubungan langsung dengan udara dan prosesnya akan dipercepat dengan kenaikan temperature( kondensasi ). sedangkan kontak dengan metal didalam tangki akan menimbulkan percampuran dengan logam tembaga, besi, kertas dan larutan varnis. Tindakan untuk mencegah terjadinya pencemaran karena oksidasi pada oli trasformer adalah :
Menghindarkan hubungan langsung oli dengan udara. untuk itu dibuat konservator yang berfungsi mencegah kontak langsung antara oli dengan udara luar Uap air juga mencemari. oli transformer, oleh sebab itu dipasang dehydrating breather yang diisi silicagel. Tangki yang tertutup rapat ( hermetically sealed) dan diisi dengan nitrogen.tangki yang tertutup rapat dan diisi oli sampai penuh ( totally filled). Karena pentingnya oli transformer, maka perlu dilakukan pemeriksaan secara berkala, IEC-156 (SPLN -1/1982), tegangan tembus (dielectric strength) untuk :
1. Oli transformer sebelum diolah 30 s/d 40 KV / 2,5 mm
2. Oli yang telah diolah > 50 KV / 2,5 mm
3. Oli yang telah digunakan < 30 KV / 2,5 mm
Pengukuran tingkat isolasi minyak transformer (tegangan tembus)
Pengukuran ini di anjurkan untuk dilakukan rutin setiap tahun sekali, dengan langkah sebagai berikut : bukalah kran yang berada dibagian bawah dasar tangki, setelah mengalir keluar 1 atau 2 liter segera ditutup, kemudian dari sini diambil contoh secukupnya untuk memenuhi tester, tester yang dimaksud mempunyai elektroda-elektroda bulat dengan diameter 12,5 mm dan terpisah satu sama lain dalam jarak 2,5 mm Harga rata-rata, dari beberapa kali test tersebut diambil hasilnya. Harga ini harus serendah-rendahnya (30KV/2,5 mm). Jika dibawah harga ini maka minyak tersebut harus di lakukan PURIFIYING/ TREATMENT atau kalau oil trafo sudah lebih dari 10 tahun beroperasi dan warna oil trafo sudah coklat kehitaman, maka di anjurkan untuk segera di ganti dengan yang baru. Proses purifikasi minyak trafo bertujuan untuk meningkatkan nilai tegangan tembus oli transformer.

PENGADAAN / MAINTENANCE / SERVICE / PURIFIKASI OLI TRAFO
HUBUNGI: TEKINDO JOGJA
email : tekindojogja@gmail.com
0274-2923637 / 08112637963

AMF ( Automatic Main Failure) dan ATS ( Automatic Transfer Switch)




Bila Anda memiliki backup power atau memiliki catu daya lebih dari satu semisal anda menggunakan sumber dari PLN dan di Backup oleh Genset ( generator penggerak diesel atau bensin ) tentu sering sekali harus secara bergantian untuk mennggunakan nya ,pada kebiasaannya banyak menggunakan handle Cam Switch atau sering dinamakan COS ( Change Over Switch ) untuk memindah kontak sumber daya tersebut. Pada pabrik pabrik jaman dulu juga seringnya menggunakan saklar cam untuk memindahkan daya, hal tersebut berarti di anggap secara manual dan membutuhkan operator dalam mengoperasikan pemindah daya tersebut. Dalam perkembangan teknologi dunia elektrikal akhirnya merekayasa hal tersebut kemudian di jalankan secara Automatic yang di singkat ATS ( Auto Transfer Swith ) yang di fungsikan secara Automatic untuk memindahkan daya sesuai dengan kebutuhan tanpa menggunakan tenaga manusia untuk mengoperasikannya, pada kebiasaanya ATS akan di sertakan pula AMF (Automatic Main Failure) atau sering di jelaskan sebagai kontrol kendali terhadap generator backup atau perintah kendali hidup mati mesin Generator ,dalam beberapa jenis ATS di bedakan menurut kapasitas daya yang di butuhkan atau berdasar Phasa dan Ampere yang melalui panel tersebut ,namun untuk prinsip kerjanya sama.
Jadi AMF merupakan alat yang berfungsi menurunkan downtime dan meningkatkan keandalan sistem catu daya listrik. AMF dapat mengendalikan transfer Circuit Breaker (CB) atau alat sejenis, dari catu daya utama (PLN) ke catu daya cadangan (genset) dan sebaliknya. Dan ATS merupakan pelengkap dari AMF dan bekerja secara bersama-sama.

Cara Kerja AMF dan ATS

Automatic Main Failure (AMF) dapat mengendalikan transfer suatu alat dari suplai utama ke suplai cadangan atau dari suplai cadangan ke suplai utama. AMF akan beroperasi saat catu daya utama (PLN) padam dengan mengatur catu daya cadangan (genset). AMF dapat mengatur genset beroperasi jika suplai utama dari PLN mati dan memutuskan genset jika suplai utama dari PLN hidup lagi.
Panel ATS - AMF digunakan sebagai otomatisasi emergency power supply, yang terdiri genset dan panel ATS - AMF
Komponen utama AMF - ATS kami menggunakan:
- AMF Module
- Contactor
- Automatic Transfer Switch

ATS-AMF panel tersusun atas beberapa bagian utama antara lain :
1. Change Over system yang berfungsi sebagai media tukar sumber, jenis dari media changeover ini bisa MCCB yang dilengkapi dengan motorized, bisa menggunakan Magnetic Contactor, bisa juga menggunakan Change Over Switch yang dilengkapi dengan sistim motorized.
2. Metering yang berfungsi sebagai media indikator kondisi kelistrikan. Battery Charger yang berfungsi sebagai charging battery genset.
3. Modul Controller yang berfungsi sebagai media start-stop genset dan change over.


PENGADAAN / MAINTENANCE / SERVICE
HUBUNGI: TEKINDO JOGJA
email : tekindojogja@gmail.com
0274-2923637 / 08112637963 / 087838381728

POWER CAPASITOR BANK


Proses Kerja Kapasitor
Kapasitor yang akan digunakan untuk meperbesar pf dipasang paralel dengan rangkaian beban. Bila rangkaian itu diberi tegangan maka elektron akan mengalir masuk ke kapasitor. Pada saat kapasitor penuh dengan muatan elektron maka tegangan akan berubah. Kemudian elektron akan ke luar dari kapasitor dan mengalir ke dalam rangkaian yang memerlukannya dengan demikian pada saaat itu kapasitor membangkitkan daya reaktif. Bila tegangan yang berubah itu kembali normal (tetap) maka kapasitor akan menyimpan kembali elektron. Pada saat kapasitor mengeluarkan elektron (Ic) berarti sama juga kapasitor menyuplai daya treaktif ke beban. Keran beban bersifat induktif (+) sedangkan daya reaktif bersifat kapasitor (-) akibatnya daya reaktif yang berlaku menjadi kecil.

Pemasangan Kapasitor
Kapasitor yang akan digunakan untuk memperkecil atau memperbaiki pf penempatannya ada dua cara :
1. Terpusat kapasitor ditempatkan pada:
a. Sisi primer dan sekunder transformator
b. Pada bus pusat pengontrol

2. Cara terbatas kapasitor ditempatkan
a. Feeder kecil
b. Pada rangkaian cabang
c. Langsung pada beban



Perawatan Kapasitor

Kapasitor yang digunakan untuk memperbaiki pf supaya tahan lama tentunya harus dirawat secara teratur. Dalam perawatan itu perhatian harus dilakukan pada tempat yang lembab yang tidak terlindungi dari debu dan kotoran. Sebelum melakukan pemeriksaan pastikan bahwa kapasitor tidak terhubung lagi dengan sumber. Kemudian karena kapasitor ini masih mengandung muatan berarti masih ada arus/tegangan listrik maka kapasitor itu harus dihubung singkatkan supaya muatannya hilang.
Adapun jenis pemeriksaan yang harus dilakukan meliputi :
• Pemeriksaan kebocoran
• Pemeriksaan kabel dan penyangga kapasitor
• Pemeriksaan isolator

Komponen Panel Capasitor
Komponen yang terdapat pada panel kapasitor antara lain :
1. Main switch / load Break switch
Main switch ini sebagai peralatan kontrol dan isolasi jika ada pemeliharaan panel . Sedangkan untuk pengaman kabel / instalasi sudah tersedia disisi atasnya (dari) MDP.Mains switch atau lebih dikenal load break switch adalah peralatan pemutus dan penyambung yang sifatnya on load yakni dapat diputus dan disambung dalam keadaan berbeban, berbeda dengan on-off switch model knife yang hanya dioperasikan pada saat tidak berbeban .Untuk menentukan kapasitas yang dipakai dengan perhitungan minimal 25 % lebih besar dari perhitungan KVar terpasang dari sebagai contoh :Jika daya kvar terpasang 400 Kvar dengan arus 600 Ampere , maka pilihan kita berdasarkan 600 A + 25 % = 757 Ampere yang dipakai size 800 Ampere.

2. Kapasitor Breaker.
Kapasitor Breaker digunkakan untuk mengamankan instalasi kabel dari breaker ke Kapasitor bank dan juga kapasitor itu sendiri. Kapasitas breaker yang digunakan sebesar 1,5 kali dari arus nominal dengan I m = 10 x Ir.Untuk menghitung besarnya arus dapat digunakan rumusI n = Qc / 3 . VLSebagai contoh : masing masing steps dari 10 steps besarnya 20 Kvar maka dengan menggunakan rumus diatas didapat besarnya arus sebesar 29 ampere , maka pemilihan kapasitas breaker sebesar 29 + 50 % = 43 A atau yang dipakai 40 Ampere.Selain breaker dapat pula digunakan Fuse , Pemakaian Fuse ini sebenarnya lebih baik karena respon dari kondisi over current dan Short circuit lebih baik namun tidak efisien dalam pengoperasian jika dalam kondisi putus harus selalu ada penggantian fuse. Jika memakai fuse perhitungannya juga sama dengan pemakaian breaker.

3. Magnetic Contactor
Magnetic contactor diperlukan sebagai Peralatan kontrol.Beban kapasitor mempunyai arus puncak yang tinggi , lebih tinggi dari beban motor. Untuk pemilihan magnetic contactor minimal 10 % lebih tinggi dari arus nominal ( pada AC 3 dengan beban induktif/kapasitif). Pemilihan magnetic dengan range ampere lebih tinggi akan lebih baik sehingga umur pemakaian magnetic contactor lebih lama.

4. Kapasitor Bank
Kapasitor bank adalah peralatan listrik yang mempunyai sifat kapasitif..yang akan berfungsi sebagai penyeimbang sifat induktif. Kapasitas kapasitor dari ukuran 5 KVar sampai 60 Kvar. Dari tegangan kerja 230 V sampai 525 Volt.

5. Reactive Power Regulator
Peralatan ini berfungsi untuk mengatur kerja kontaktor agar daya reaktif yang akan disupply ke jaringan/ system dapat bekerja sesuai kapasitas yang dibutuhkan. Dengan acuan pembacaan besaran arus dan tegangan pada sisi utama Breaker maka daya reaktif yang dibutuhkan dapat terbaca dan regulator inilah yang akan mengatur kapan dan berapa daya reaktif yang diperlukan. Peralatan ini mempunyai bermacam macam steps dari 6 steps , 12 steps sampai 18 steps.
Peralatan tambahan yang biasa digunakan pada panel kapasitor antara lain :
- Push button on dan push button off yang berfungsi mengoperasikan magnetic contactor secara manual.- Selektor auto – off – manual yang berfungsi memilih system operasional auto dari modul atau manual dari push button.
- Exhaust fan + thermostat yang berfungsi mengatur ambein temperature dalam ruang panel kapasitor. Karena kapasitor , kontaktor dan kabel penghantar mempunyai disipasi daya panas yang besar maka temperature ruang panel meningkat.setelah setting dari thermostat terlampaui maka exhust fan akan otomatic berhenti.

Setup C/K PFR
Capacitor Bank Agar Power Factor Regulator (PFR) yang terpasang pada Panel Capacitor Bank dapat bekerja secara maksimal dalam melakukan otomatisasi mengendalikan kerja capacitor maka diperlukan setup C/K yang sesuai.Berikut ini cara menghitung C/K pada PFR: Sebuah Panel Capacitor Bank 6 Step x 60 KVAR, 3 Phase, 400 Volt, dengan CT sensor terpasang 1000/5A. Berapa nilai setup C/K ? Solusi:60 KVAR = 60.000 VAR60.000=86 A400 x 1.732C/K=I c1=86=0,43CT Ratio 1000/5

Keuntungan yang diperoleh dengan dipasangnya Power Capacitor
- Menghilangkan denda PLN atas kelebihan pemakaian daya reaktif.
- Menurunkan pemakaian kVA total karena pemakaian kVA lebih mendekati kW yang terpakai, akibatnya pemakaian energi listrik lebih hemat.
- Optimasi Jaringan:
- Memberikan tambahan daya yang tersedia pada trafo sehingga trafo tidak kelebihan(overload).
- Mengurangi penurunan tegangan (voltage drop) pada line ends dan meningkatkan daya pakai alat-alat produksi.
- Terhindar dari kenaikan arus/suhu pada kabel sehingga mengurangi rugi-rugi.
Memperbaiki Faktor daya berdasarkan rekening listrik PLN.

Berdasarkan rekening listrik PLN suatu perusahaan pada tahun 1977 diperoleh data seperti dibawah ini.
1. Beban : 345 KVA
2. Pemakaian kWh
LWBP : 77.200 kWh
WBP : 34.000
kWhTotal : 111.200 kWh
3. Kelebihan kVARh : 10.656 kVARh
4. Cos phi = KW/KVA
5. Tan phi = KVAr/KW
sesuai dengan ketentuan PLN ,yang tidak terkena kelebihan KVAR kalau cos phi = 0.85
Cos phi = 0,85 ==> phi = 31,8maka tan 31,8 = 0.62
Jika KWH diketahui = 1111.200 , maka batas tidak terkena biaya kelebihan KVARH dapat dihitung sebesar :
KVARH ( batas ) = KWH x tan phi = 111.200 x 0,62 = 68.944
Dengan adanya kelebihan KVARH sebesar 10.656,besarnya KVARH ( Total ) menjadi :
KVARH ( total ) = KVARH ( batas ) + KVARH ( lebih )= 68.944+10.656 =
79.600
Tan phi = KVARH ( total ) / kWh = 79.600/111.200 = 0,716
phi = 35,6Cos phi = cos 35,6 = 0,813
Memperbaiki nilai Cos phi
Untuk menghindari biaya kelebihan KVARH,maka perlu dipasang " Capasitor ".
Misalnya direncanakan Cos phi ditingkatkan menjadi = 0,92
Besarnya pemakaian listrik rata-rata dihitung sebagai berikut :
KW ( rata-rata) = Pemakaian listrik per bulan / ( 30 hari x 24 jam )= 111.200 / ( 30x24)= 154,4KW
Cos phi = 0.92 ---> phi=23,1
Tan phi = 23,1 = 0,426 = KVAR/KWKW = 154,4 ---> KVAR = 0,426X154,4 =
66KVARH ( total) = 79.600KVAR = 79.600/ ( 30X24) = 111
Jadi kapasitor yang perlu dipasang = 111 - 66 = 35KVAR Kapasitor yang digunakan = 6 x 7,5 KVAR ,dengan Regulator 6 Step

PENGADAAN / MAINTENANCE / SERVICE
HUBUNGI: TEKINDO JOGJA
email : tekindojogja@gmail.com
0274-2923637 / 08112637963 / 087838381728